1. Backup database jangan dengan dataweb
2. Instal Ulang Aplikasi
3. Matikan service
4. Restore database (database aja)
5. Jalankan Aplikasi
6. Refresh (F5)
7. Semoga Berhasil
Senin, 27 Januari 2014
Jumat, 24 Januari 2014
11.10
Onesty
untuk mengerjakan Applikasi Online Unit Kerja Pendidikan dari masing - masing jenjang menggunakan sistem Online Seperti pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. seperti yang admin sharing di bawah ini:
Address seperti pada gambar atau silahkan masuk alamat
Address seperti pada gambar atau silahkan masuk alamat
Jika tampil seperti gambar di atas silahkan masukkan sesuai petunjuk.
Nama User : sesuai yang diberi oleh operator Dinas
Kata sandi : sesuai selera kita. setelah diganti dari kata sandi default (12345)
Kode pengaman: seperti yang tertera di atas kode pengaman.
setelah login akan ditampilkan
Jika tampil jendela tersebut mari kita lihat - lihat terlebih dahulu agar lebih mengenalnya. Tak kenal maka tak sayang tak sayang maka tak cinta dengan demikian bunyi ungkapan tersebut yang mana sebelum kita mengerjakannya kita harus mengenalnya terlebih dahulu. tapi sayang di blog ini, admin tidak ada kehendak mengenalkannya karena sudah pasti para operatort yang bertugas di unit kerja dari sabang sampai marauke telah memahaminya.
Jika kita ingin mengerjakan offline baiknya kita lakukan download terlebih dahulu disini untuk ver.1.1.3 atau bisa didapatkan seperti ditunjukkan pada nomor 3 di atas setelah dapat memasukinya.
Setelah didownload yang ada pada nomor 3 persiapkan 2 file yang berada di nomor 4 kemudian akan tampil jendela
Untuk mendapatkan file PRG maka
1. pilih download seperti gambar di atas lalu pilih sekolah
2. pilih propinsi (disesuaikan)
3. Pilih Kabupaten/ kota (disesuaikan)
4. lalu download.
untuk mndapatkan file isian biodata dan daftar nilai silahkan di unduh
1. Pada pilih, pilih Biodata
maka akan tampil seperti jendela di atas
2. Pilih tingkat disesuaikan
3. kemudian download
Kemudian hasil seluruh download tersebut dapat dilakukan hal - hal ini.
1. ekstrak applikasi yang telah kita download tadi Aplikasi Off-Line v1.1.3
2. ekstrak pula hasil downloadan yang ditunjukkan pada nomor 4 tadi (folder PRG dan folder 0232 (disesuaikan rayonnya dari hasil downloadan))
3. letakkan hasil nomor 2 di atas ke dalam folder hasil ekstrak nomor 1.
4. Kemudian buka
Selasa, 21 Januari 2014
17.31
Onesty
Pendidikan
عن عبد الوهاب ابن الورد عن رجل من أهل المدينة قال : كتب معاوية إلى عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها أن اكتبي إلي كتابا توصيني فيه ولا تكثري علي فكتبت عائشة رضي الله عنها إلى معاوية سلام عليك أما بعد فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول من التمس رضاء الله بسخط الناس كفاه الله مؤنة الناس ومن التمس رضاء الناس بسخط الله وكله الله إلى الناس والسلام عليك
Artinya:
Dari ‘Abdul Wahaab bin Al Wirdh, dari seseorang diantara penghuni Madinah berkata, “Mu’awiyyah رضي الله عنه telah menulis kepada ‘Aa’isyah رضي الله عنها (ummul mu’minin) :
“Tulislah padaku suatu tulisan yang didalamnya engkau menasehatiku dan jangan engkau perbanyak.”
Maka ‘Aa’isyah رضي الله عنها pun menulis kepada Mu’awiyyah رضي الله عنه
“Selamat atasmu:
“Tulislah padaku suatu tulisan yang didalamnya engkau menasehatiku dan jangan engkau perbanyak.”
Maka ‘Aa’isyah رضي الله عنها pun menulis kepada Mu’awiyyah رضي الله عنه
“Selamat atasmu:
Amma Ba’du,
Sungguh aku mendengar Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda, “Barangsiapa mencari ridho Allooh سبحانه وتعالى dengan kemurkaan manusia, maka Allooh سبحانه وتعالى akan cukupkan dia dari beban manusia. Dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan murka Allooh سبحانه وتعالى, maka Allooh سبحانه وتعالى akan membiarkan dia tergantung pada manusia.
Wassalamu’alaika.”
(Hadits Riwayat Imaam At Turmudzy no: 2414, di-shohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany رحمه الله)
(Hadits Riwayat Imaam At Turmudzy no: 2414, di-shohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany رحمه الله)
Minggu, 19 Januari 2014
08.24
Onesty
Pendidikan
"Maka hendaklah bagi para penuntut ilmu untuk,
1. Mencurahkan tenaganya dalam memperbanyak ilmu.
2. Bersabar menghadapi tantangan dalam menuntut ilmu
3. Mengikhlaskan niat karena Alloh untuk menggapai ilmunya secara Nash ataupun istinbath (menggali hukum).
4. Berdo'a mengharapkan pertolongan Alloh, karena tidak mungkin meraih kebaikan kecuali dengan pertolongan-Nya".
(ar-Risalah Karya Imam Syafi'i hal. 19)
1. Mencurahkan tenaganya dalam memperbanyak ilmu.
2. Bersabar menghadapi tantangan dalam menuntut ilmu
3. Mengikhlaskan niat karena Alloh untuk menggapai ilmunya secara Nash ataupun istinbath (menggali hukum).
4. Berdo'a mengharapkan pertolongan Alloh, karena tidak mungkin meraih kebaikan kecuali dengan pertolongan-Nya".
(ar-Risalah Karya Imam Syafi'i hal. 19)
03.53
Onesty
Pendidikan
Seorang guru di Australia pernah berkata kepada saya
“Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”
“Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”
“Sewaktu ditanya
mengapa dan kok bisa begitu ?”
Saya mengekspresikan
keheranan saya, karena yang terjadi di negara kita kan justru sebaliknya.
Inilah jawabannya;
1. Karena kita hanya perlu
melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika,
sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa
mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
2. Karena tidak semua anak
kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG
DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi,
Musisi, Pelukis dsb.
3. Karena biasanya hanya
sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih
profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID
DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga
dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
”Memang ada pelajaran
berharga apa dibalik MENGANTRI ?”
”Oh iya banyak sekali
pelajaran berharganya;” jawab guru kebangsaan Australia itu.
- Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
- Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
- Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..
- Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
- Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
- Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
- Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
- Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
- Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
- Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
- Anak belajar bekerjasama dengan orang-orang yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
- 12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.
Saya sempat tertegun
mendengarkan butir-butir penjelasannya.
Dan baru saja menyadari
hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak
Kids Zania di Jakarta.
Apa yang di
pertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam mengantri menunggu giliran
sungguh memprihatinkan.
1.
Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke
antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan
rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”
2.
Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar
Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.
3.
Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar
anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek
ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang
sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.
4.
Ada orang tua yang malah marah-marah karena di tegur anaknya
menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya.
5.
dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin anda pernah
alami juga.?
Ah sayang sekali ya.... padahal disana juga banyak pengunjung
orang Asing entah apa yang ada di kepala mereka melihat kejadian semacam ini?
Ah sayang sekali jika orang tua, guru, Sekolah-sekolah dan
Kementerian Pendidikan kita masih saja meributkan anak muridnya tentang Ca Lis
Tung (Baca Tulis Hitung), Les Matematika dan sejenisnya. Padahal negara maju
saja sudah berpikiran bahwa mengajarkan Moral pada anak jauh lebih penting dari
pada hanya sekedar mengajarkan anak pandai berhitung.
Ah sayang sekali ya... Mungkin itu yang menyebabkan negeri
ini semakin jauh saja dari praktek-praktek hidup yang beretika dan bermoral. ?
Ah sayang sekali ya... seperti apa kelak anak-anak yang suka
menyerobot antrian sejak kecil ini jika mereka kelak jadi pemimpin di negeri
ini ?
Semoga ini menjadi
pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik di seluruh
tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran
sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di
latih hingga menjadi kebiasaan setiap anak Indonesia.
Yuk kita ajari anak
kita untuk mengantri, untuk Indonesia yang lebih baik, Yuk kita mulai dari
keluarga kita terlebih dahulu, ... ..mau ?
Salam syukur penuh
berkah...
Kamis, 16 Januari 2014
00.37
Onesty
Karya R. Sarjono
SELAMAT PAGI PAK
selamat pagi bu
ucap anak sekolah dengan
sapaan palsu
lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku - buku palsu
di akhir sekolah mereka
terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu
karena tak cukup nilai maka berdatanganlah mereka ke rumah - rumah bapak dan
ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu
sambil tersipu palsu dan
membuat tolakan - tolakan palsu
akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu
sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai - nilai palsu dengan nilai - nilai
palsu yang baru.
masa sekolah
demi masa sekolah berlalu
merekapun lahir sebagai ekonom - ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian
palsu, insinyur palsu
sebagian menjadi guru ilmuwan atau seniman palsu
dengan giarah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai
panglima palsu
mereka saksikan ramainya
perniagan palsu dengan expor dan impor paslu yang mengirim dan
mendatangkan berbagai barang kelontong kualitas palsu
da...n bank - bank palsu
dengan giat menawarkan bonus dan hadiah - hdiah palsu
tapi diam - diam juga meminjaman pinjaman dengan izin dan surat palsu kepada
bank - bank negeri yang dijaga pejabat - pejabat palsu
masyarakat pun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu
maka uang - uang asing menggertak dengan kurs palsu sehingga semua blingsatan
dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam nasib buruk
palsu
lalu orang - orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan gagasan - gasgasan palsu di
tengah - tengah seminar dan dialog - dialog palsu menyambut tibanya demokrasi
palsu
yang berkibar - kibar begitu nyaring dan palsu.
ditulis 1998.
00.30
Onesty
Karya R. Sarjono
SELAMAT PAGI PAK
selamat pagi bu
selamat pagi bu
ucap anak sekolah dengan sapaan palsu
lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku - buku palsu
lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku - buku palsu
di akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu
karena tak cukup nilai maka berdatanganlah mereka ke rumah - rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu
karena tak cukup nilai maka berdatanganlah mereka ke rumah - rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu
sambil tersipu palsu dan membuat tolakan - tolakan palsu
akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu
sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai - nilai palsu dengan nilai - nilai palsu yang baru.
akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu
sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai - nilai palsu dengan nilai - nilai palsu yang baru.
masa sekolah
demi masa sekolah berlalu
merekapun lahir sebagai ekonom - ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu
sebagian menjadi guru ilmuwan atau seniman palsu
demi masa sekolah berlalu
merekapun lahir sebagai ekonom - ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu
sebagian menjadi guru ilmuwan atau seniman palsu
dengan giarah tinggi mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu
mereka saksikan ramainya perniagan palsu dengan expor dan impor paslu yang mengirim dan mendatangkan berbagai barang kelontong kualitas palsu
da...n bank - bank palsu dengan giat menawarkan bonus dan hadiah - hdiah palsu
tapi diam - diam juga meminjaman pinjaman dengan izin dan surat palsu kepada bank - bank negeri yang dijaga pejabat - pejabat palsu
tapi diam - diam juga meminjaman pinjaman dengan izin dan surat palsu kepada bank - bank negeri yang dijaga pejabat - pejabat palsu
masyarakat pun berniaga dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu
maka uang - uang asing menggertak dengan kurs palsu sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam nasib buruk palsu
maka uang - uang asing menggertak dengan kurs palsu sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam nasib buruk palsu
lalu orang - orang palsu meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan gagasan - gasgasan palsu di tengah - tengah seminar dan dialog - dialog palsu menyambut tibanya demokrasi palsu
yang berkibar - kibar begitu nyaring dan palsu.
yang berkibar - kibar begitu nyaring dan palsu.
ditulis 1998.
Selasa, 07 Januari 2014
05.37
Onesty
Pendidikan
SEBUAH PERKARA AGUNG YANG DILALAIKAN BANYAK KALANGAN PENGAJAR DAN PENDIDIK. yaitu membangun dan menanamkan prinsip mengkikhlaskan ilmu dan amal untuk Alloh.
Ini merupakan perkara yang tidak dipahami banyak orang, karena jauhnya mereka dari manhaj ROBBANI.
DEMI ALLOH, berapa banyak ilmu yang bermanfaat dan amal - amalan yang mulia untuk UMMAT, namun pemiliknya tidak emdnapat bagian manfaat darinya sedikitpun dan pergi begitu saja bersama hembusan angin bagaikan demu yang beterbeangan.
yang demikian itu disebabkan karena pemiliknya tidak mengikhlaskan ilmu dan amal merka serta tidak menjadikannya di jalan ALLOH.
TUJUAN Mereka bukan untuk emmberikan manfaat kepada saudara - saudara mereka kaum MUSLIMIN dengan ilmu dan pengetahuan serta amal - amalan tersebut. TUJUAN mereka hanya semata meraih KEHORMATAN atau KEDUDUKAN dan yang sejenisnya. karena itu sangat layak bila amalan - amaln tersebut pergi begitu saja bagaikan debu yang beterbangan.
Ya Benar, adakalanya mereka itu emdnapatkan manfaat dnegan ilmu dan pengetahuan mereka di dunia, berupa sanjungan, pujian dan sejenisnya, tetapi ujung -ujungnya bermuara kepada kesirnaan.
Barangkali hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rodhiallohu anhu melukiskan makna tersebut.
"Dan seorang laki - laki yang belajar dan emgnajarkan ilmu serta membaca al-Qur'an, lalu ia didatangkan dan Alloh mengingatkan nikmat - nikmat-Nya (kepadanya) dan diapun mengenalnya. Alloh berfirman, "Apa yang kamu lakukan padanya?" dia berkata, "saya belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur'an demi Engkau, Alloh berfirman, "Kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar ilmu supaya dikatakan alim, kamu membaca al-Qur'an supaya dikatakan Qari, dan itu telah dikatakan," kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam api Neraka... " (HR. Muslim dalam kitab al-Imarah, an-Nasa'i dalam al-Jihad, Ahmad dalam baqi' musnad Mukhsirin, dan at-Tirmdzi dalam az-Zuhd).
karena itu semestinya bagi para pendidik dan pengajar agar menanamkan sifat ikhlas dalam ilmu dan amal untuk Alloh pada DIRI ANAK DIDIKNYA, juga sifat mengahfap pahala dan ganjaran dari Alloh. Kemudian jika setelah itu ia memperoleh sanjungan dan pujian dari manusia, itu adalah anugerah dan nikmat dari Alloh, dan bagi Alloh-lah segala pujian.
Ibnu Rajab rahimahullah, berkata," Adapun jika dia melakukan sebuah amalan, murni untuk Alloh, kemudian Alloh melemparkan pujian baik baginya di hati orang - orang Mukmin dengan hal itu, lalu dia merasa senang dengan anugerah dan rahmat Alloh serta merasa gembira dengannya, maka hal itu tidak mengapa baginya. Poros dari semua itu adalah niat dan niat tempatnya adalah di dada, dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Alloh.
"Katakanlah, jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menampakkannya, pasti Alloh mengetahuinya" (QS. ali-Imran: 29)
Maka bagi siapa yang niatnya murni untuk Alloh, hendaklah berbahagia dengan pengabulan amalnya dan ganjaran pahala dari Alloh.
--
Dari Umar bin al-Khaththab radhiallohu anhu, berkata. Saya pernah mendengar Rosululloh shalallohu 'alaihi wasallam bersabda,
"sesungguhnya amalan itu hanyalah tergantung niatnya, setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena motivasi dunia yang hendak dicapainya ATAU lantaran seorang wanita untuk dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya" (HR. Mutafaq Alaih)
==================
Kesimpulan:
- Merupakan KEWAJIBAN bagi seorang pengajar untuk menanamkan hakikat ikhlas pada diri anak didiknya.
- seorang pengajar harus menyertakan hakikat tersebut semenjak awal dan terus - menerus mengingatkannya.
Langganan:
Postingan (Atom)