Jumat, 11 Februari 2011

Apabila seorang pendidik terkadang butuh untuk menghukum, maka hendaknya dia menjauhi hal – hal berikut ini:
1. Memukul Wajah
Hal ini merupakan perkara yang tersebar di antara para guru, tatkala mereka memukul wajah muridnya. Dan terkadang pukulannya mengenai mata dan telinga sang murid. Sehingga membawanya untuk bertanggung jawab di depan pengadilan atau orang tua murid, bahkan sampai harus membayar denda. Hal ini juga terkadang bisa menyebabkan kelumpuhan/ cacat salah satu panca indera murid yang dihukum.
Oleh karena itu Rasul shalallahu ala’ihi wassalam melarang memukul wajah,“Apabila salah seorang dari kalian memukul saudaranya, hindarilah wajahnya”. (Hadits hasan, lihat shahul jam’i [687])
2. Menghukum Terlalu Keras
Seorang guru yang keras dalam memukul, maka akan dijuluki oleh para murid dengan julukan yang jelek. Mereka akan berkata tentangnya, “fulan guru yang zhalim”. Cukuplah julukan ini sebagi suatu keburukan baginya. Tidaklah setelah kezhaliman dan kekerasan melainkan penyesalan. Betapa banyak kita lihat sebagian guru meminta maaf kepada para orang tua murid, setelah dia melakukan hukuman yang keras kepada muridnya.
Ingatlah Allah di dalam hatimu wahai para pendidik. Berlaku lemah lembutlah, karena lemah lembut seluruhnya adalah kebaikan. Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: “barangsiapa yang terhalang dari mendapt sifat lemah lembut, maka dia terhalang dari kebaikan seluruhnya.(HR. Muslim).“tidaklah ada kelemah – lembutan pada sesuatu melainkan dia akan membaguskannya dan tidaklah dia tercabut dari suatu melainkan dia memburukkannya (HR. Muslim).
3. Berkata Buruk
Hendaknya seorang pendidik menjauhi ucapan – ucapan yang buruk yang terkadang menyebabkan anak didik lari dan berpaling. Dan terkadang hal ini merupakan sebab dari penyimpangan dan condong kepada kejahatan di masa depan. Maka, apabila seorang pendidik yang berkata kepada anak didiknya, “Jelek kamu..! tercela..! yang berdosa …!” dan lain sebagainya dari kalimat – kalimat kasar yang melukai perasaan seorang anak, maka naak didiknya itu nanti akan menularkan kepada lingkungannya. Dia akan mengucapkan kata – kata itu pada temannya di sekolah maupun di rumah. Dan ini adalah tanggung jawab sang pendidik yang telah mengajarkannya/ mencontohkannya kepada anak didiknya perkataan yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pendidik.
Rasulullah saw bersabda: “dan barangsiapa memberi contoh yang buruk dalam Islam, maka dia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengamlakan sesudahnya dengan tanpa mengurang dosa – dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim dll).
4. Memukul Ketika Sedang Marah.
Abu Mas’ud berkata: “aku dahulu sedang memukul budakku dengan cambuk, kemudian aku mendengar dari arah belakangku, “ketahuilah wahai Abu Mas’ud..!” aku idak tahu suara itu karena kemarahanku.”
Dia (Abu Mas’ud) berkata: “ketika dia mendekat kepadaku ternyata dia adalah Rasulullah dan beliau Rasulullah saw berkata:, “Ketahuilah wahai Abu Mas’ud… ketauhilah wahai Abu Mas’ud…!”, Aku berkata,” kemudian aku buang cambuk itu dari tanganku”, kemudian Rasulullah saw berkata,”ketahuilah wahai Abu Mas’ud, sesungguhnya Allah lebih berhak berkuasa atas budak ini daripada dirimu”. Abu Mas’ud berkata,” kemudian aku berkata bahwa aku tidak akan pernah memukul budakku setelah ini selama – lamanya.” (HR. Muslim: 1659).

Unordered List

Sample Text

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Verval SP

Japodadik

Sireal

Lapor BOS

Sirkas

Sirkas
Link Sirkas

PUPNS

PUPNS
Link PUPNS

Peta

Haram Merokok

Haram Merokok

e-Formasi

e-Formasi
Link e-Formasi

Daftar Blog Saya

Data Referensi

GIS

PIP

VIP

NISN

Verval PD

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget

Video

ini sumber lhoo