1. Kebiasaan – Kebiasaan Buruk.
Seorang pendidik hendaknya memalingkan anak –anak didiknya dari segala kebiasaan buruk; seperti menulis dengan tangan kiri, membungkuk untuk menulis, melempar – lemparkan kertas di lantai, mencabut/ menyobek kertas dari buku tulis, mengotori (melumurinya) dengan tinta, mencoret – coret dinding, mencoret dengan tulisan yang jelek, berbicara kotor, mencaci, mencela dan kebiasaan – kebiasaan buruk lainnya. Seburuk – buruk kebiasaan adalah kebiasaan merokok yang telah tersebar baik di antara murid bahkan di kalangan pendidik itu sendiri.
Hendaknya para pendidik dan guru memperingatkan anak didiknya dengan berbagai macam cara dan metode. Kemudian, tidak mengapa bagi seorang pendidik untuk menjelaskan akan bahaya rokok, sehingga membuat mereka benci akan rokok itu. Serta menjelaskan kepada mereka bahwa rokok bias membawa kepada bau yang tidak sedap, serta menyebabkan gigi dan jari berwarna kuning. Dan di dalamnya terhimpun banyak racun dua di antaranya yaitu nikotin dan tar yang keduanya akan berakumulasi di dalam paru – paru, yang hal itu bisa menyebabkan kematian secara mendadak. Hal ini termasuk membunuh diri sendiri yang diharamkan Allah. Kemudian tidak mengapa bagi seorang pendidik menceritakan kepada anak didiknya tentang hal – hal yang telah disiarkan oleh para dokter ahli, bahwa rokok bisa mengakibatkan kanker paru – paru, kanker darah dan tenggorokan.
Adapun para pendidik yang diuji dengan racun ini dan dia belum bisa meningalkannya, maka hendaknya dia (sekurang – kurangnya) tidak merokok di depan anak didiknya atau di depan orang lain, sebagai bentuk pengamalan dari Sabda Rasulullah saw
“Setiap ummatku dimaafkan kecuali orang yang terang – terangan (berbuat maksiat)”. (Muttafaq ‘alaihi)
Dan yang wajib bagi sang pendidik adalah meninggalkan rokok secara keseluruhan.
Hendaknya seorang pendidik juga menjelaskan kepada anak didiknya, bahwa orang yang merokok dapat mengganggu orang lain yang duduk di sekitarnya. Serta mengganggu dua malaikat yang Allah tugaskan keduanya untuk mencatat kebaikan dan kejahatan. Dan menimbulkan gangguan –didalam agama- hukumnya haram.
Apabila seorang pendidik bisa memuaskan anak didiknya dengan perkataannya, kemudian mereka (anak didik) melihat perbuatan pendidiknya sesuai dengan yang dia katakan, maka seorang pendidik mengetahui bahwasanya dia telah menempuh jalan yang selamat dan lurus.
2. Menonton Film Dan Televisi
Perang (pemikiran) yang dilancarkan orang – orang kafir kepada negeri – negeri kaum Muslimin menyebabkan rusaknya akhlak masyarakat Islam. Kebebasan akhlak ini umumnya dinamakan kebebasan demokrasi atau nama lain dari nama – nama yang sudah dikenal, yang secara lahir kelihatan sebagai rahmat, akan tetapi di dalamnya adalah adzab.
Perang pemikiran ini menyertai perkembangan orang – orang kafir di negeri –negeri kaum muslimin, yang kita lihat pada sebagian orang – orang pemerintahan di dalam Negara – Negara Arab dan Negara Muslim lainnya. Di antara perang pemikiran ini adalah dengan beredarnya film – film yang menyebabkan bahaya besar bagi pemuda Islam.
Adapun bahaya – bahayanya, bahwa keberadaannya merupakan sebab tersebarnya kekejian dan kerusakan. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengarahkan pemuda kepada hal – hal yang membayahakan dan tidak bermanfaat bagi mereka. Sehingga, mereka tidak mengambil manfaat dari potensi yang mereka miliki dan tidak menggunakan potensinya itu untuk kemaslahatan agama dan negaranya.
Semua itu merupakan taktik Yahudi di dunia ini.
Merupakan suatu keanehan, bahwa orang – orang yang berwenang tidak memperingatkan akan bahaya – bahaya ini, dan tidak berusaha untuk menghilangkannya. Adapun apabila ada film – film ini adalah film ilmiyah/ pendidikan, berkaitan dengan akhlak dan agama, maka wajib untuk menyemangatinya.
Hendaknya seorang pendidik memperkenalkan kepada anak didiknya akan bahaya bioskop, televisi dan video, serta menjelaskan kepada mereka bahayanya film – filme porno yang dapat membunuh kemuliaan dan kewibawaann pada diri mereka. Selain itu juga, degnan menyaksikan film, dapat mengajarkan mereka untuk melakukan pencurian dan tindak kriminalitas lainnya. Betapa banyak pencuri dan pelaku kriminalitas mengaku, bahwasanya dia terinspirasi trik – trik melakukan kejahatan dari tayangan yang mereka saksikan dalam bioskop, video, film – film serta kisah – kisah nyata yang mereka tonton.
Selain itu, menonton film di bioskop bisa menyebabkan penyakit kepayana dan penyakit pada mata, serta menyebabkan sesak nafas yang disebabkan oleh hawa buruk yang ada dalam gedung, kemudian juga mengakibatkan kerugian harta yang tidak sedikit.
Hendaknya seorang pendidik menjelaskan perkara – perkaraini kepada anak didik dan menjelaskan kepada mereka, bahwasanya jika seandainya seorang pelajar membeli kitab ilmiyah atau kisah – kisah yang bermanfaat niscaya itu lebih utama dan lebih bermanfaat bagi mereka.
3. Bermain Judi Dan Undian/ Lotere
Hendaknya seorang pendidik selalu mengawasi anak didiknya serta membimbing mereka dan menjelaskan kepada mereka bahwa bermain – main dengan undian/ lotere dan sejenisnya adalah termasuk judi yang menyebabkan pelakunya mendapatkan murka Rabb-nya serta dapat menimbulkan kebangkrutan. Dan menjelaskan kepada mereka bawha membiasakan diri dengan perkara – perkara ini akan mengakibakan dia bermain – main dengan harta, dan bahkan kehormatannya.
SUNGGUH HAL INI TELAH TERJDI KETIKA SALAH SEORANG KALAH BERJUDI, KEMUDIAN TIDAK TERSISA PADANYA SESUATU PUN, LANTAS DIA MENJUAL ANAK PEREMPUANNYA, KEMUDIAN DIA KALAH LAGI, DAN DIA MENJUAL SATU LITER DARAHNYA, KEMUDIAN DIA KALAH LAGI, DAN SETELAH ITU DIAPUN DI DAPATI TELAH MENJADI MAYAT PADA SALAH SATU HOTEL DI BEIRUT.
Seandainya judi itu baik, niscaya Allah azza wa jalla tidak akan melarang kita darinya.
Allah subhanallahu wata’ala berfirman: “Wahai orang – orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr (arak), berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan – perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syathan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) Khamr (arak) dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)” (QS. Al-Maidah:90-91)
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa bermain – main dengan dadu, maka seolah – olah dia mencelupkan tangannya dalam daging babi dan darah babi”. (HR. Muslim).
Dari hadits ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa tidak boleh bermain kartu dan dadu walaupun untuk hiburan. Karena hal itu bisa mengantarkan kepada perjudian, serta menyebabkan saling berbantah – bantahan di antara para pemain. Dan telah terjadi, bahwa hal itu menghasilkan perselisihan di antara dua orang shahabat yang mereka bermain – main dengan dadu untuk hiburan. Kemudian keduanya saling menghardik. Salah seorang menuduh temannya menggerak – gerakkan ujung papan permainan. Kemudian salah seorang bersumpah bahwa dia tidak melakukan hal itu. Namun temannya tidak mempercayainya. Maka terjadilah permusuhan di antara keduanya. Masing – masing tidak saling tegur sapa padahal mereka bertetangga.
4. Mencela Dan Membantah
Sejak beberapa masa yang lalu –belum lama- telah sangat tersebar keburukan ini, yaitu saling berbantah – bantahan di antara murid dan mereka saling mencela. Bahkan terkadang sebagian dari mereka sampai kepada mencela agama, wal ‘iyadzu billah.
Maka hendaknya para orang tua menegur anak – anaknya dan menghukumnya serta tidak toleransi terhadap perbuatan ini selama – lamanya. Dan kebiasaan buruk ini tidaklah dikenal oleh para pendahulu kita sama sekali.
Wajib bagi para guru dan para orang tua murid untuk tolong menolong hingga kebiasaan buruk ini tercabut sampai ke akar – akarnya, serta menyembuhkan dengan hikmah dan nasihat yang baik.
Telah terjad beberapa tahun yang lalu, aku melihat seorang murid mencela agama shahabatnya. Kemudian aku dekati dia dan berkata kepadanya.” Siapa namamu wahai anakku? Serta dari sekolah mana?”.
Aku katakan padanya,”Siapa yang telah menciptakanmu?”. Dia berkata:”Allah”.
Aku katakan,” siapa yang telah memberimu pendengaran, penglihatan, makanan, buah – buahan dan sayur – sayuran”. Dan dia berkata,”Allah”.
Aku katakan,”Kemudian apa kewajibanmua terhadap yang telah memberimu nikmat?”. Dia berkata,”Bersyukur”.
Aku katakan padanya,” lalu apa yang engkau katakan barusan?”.
Kemudian dia merasa malu dan berkata,”Sesungguhnya temanku telah melampui batas terhadap diriku!”.
Aku berkata: “sesungguhnya Allah tidak menerima sikpa melampui batas dan melarang darinya”.
Allah subhanallahu wata’ala berfirman: “Janganlah kalia melampui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampui batas”. (QS. Al-Baqarah:190)
“Akan tetapi siapa yang telah membisikan keburukan kepada temanmu sehingga dia memukulmu?” dia berkata,” Setan”.
Aku katakan,”kalau begitu hendaknya engkau mencela setannya dan bukan agamanya”.
Kemudian dia berkata kepada temannya,” Terlaknat setanmu!”.
Kemudian aku katakan padanya ,”hendaknya engkau bertaubat kepada Allah dan mohon ampun kepada-Nya, karena celaanmu kepada agama adalah suatu bentuk kekafiran”.
Dia berkata,” Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung dan aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan nabi Muhammad adlah utusan Allah”.
Kemudian aku bersyukur dan memintanya untuk tidak mengulanginya lagi, serta memintanya untuk menasihati teman – temannya apabila dia melihat salah seorang dari mereka mencela agama.
Berkaitan dengan mencela dan saling berbantahan, hendaknya seorang pendidik memberikan pengertian kepada anak didiknya, bahwa mereka adalah bersaudara. Maka tidak boleh seorang saudara mencela saudaranya yang lain. Sungguh Rasulullah telah melarang dari halite.
Beliau saw bersabda: “mencela seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”. (Muttafaq alaihi)
Maka hendaknya seorang pendidik memberi penjelasan dan motivasi di antar para anak didik tentang arti dari cinta dan persaudaraan. Selain itu juga membimbing kepada hal – hal yang bisa menambah kecintaan dan persaudaraan di antara mereka.
Rasulullah saw bersabda: “maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya niscaya kalian akan saling mencintai? (yaitu menebarkan salam di antara kalian). (HR. Muslim)
Hasil test PSB gel ke-1 th ajaran 2016-2017
-
Bismillah....
Inilah daftar nilai hasil test PSB gelombang 1 yang dilaksanakan pada hari
ahad 20 maret 2016,
Dari 47 calon santri, sebanyak 40 calsan yan...
8 tahun yang lalu