Sabtu, 28 Juli 2012

 

Ath-Thabrani meriwayatkan dari Zir bin Hubaisy dia berkata: Ada dua orang sedang duduk sambil makan siang. Salah seorang di antaranya memegang 5 (lima) potong roti dan seorang lagi memegang 3 (tiga) potong roti. Tatkala mereka mulai makan, tiba – tiba ada seorang laki – laki datang dan mengucapkan salam. Kedua orang itu berkata: Duduk dan makan sianglah. Orang tadi duduk dan makan bersama kedua orang itu. Ketiganya makan dengan kadar yang sama dalam pembagian delapan potong roti tadi. Orang yang ikut makan tadi berdiri dan memberikan kepada mereka uang sebanyak delapan dirham. Dia berkata, “ Ambillah uang itu sebagai ganti makanan yang saya makan tadi.”

Kedua orang itu mulai bertengkar. Orang yang memiliki lima roti berkata. “saya mendapat bagian lima dirham sedangkan engkau mendapat tiga. Orang yang memiliki tiga potong roti itu berkata, “saya tidak rela dengan cara pembagian ini kecuali jika dibagi menjadi dua bagian, “lalu keduanya mengajukan permasaahan ini kepada Imam Ali Radhiallahu Anhu. Mereka mengisahkan kisah tadi.

Imam Ali Radhiallahu Anhu berkata, “Temanmu yang memiliki lima potong roti telah menawarkan kepadamu apa yang dia tawarkan. Dia memiliki roti lebih banyak dari kamu. Maka relalah kamu dengan tiga bagian dirham itu.

Namun orang itu berkata: “ saya tidak rela kecuali engan pembagian yang hak, benar dan jujur.”

Imam Ali radhiallahu Anhu berkata:” sebenarnya pembagian yang hak bagimiu itu adalah mendapat satu dirham sedangkan dia harus mendapat tujuh dirham”.

orang itu berkata:” Subhanallahu! jika memang demikian adanya. maka perlihatkanlah kepada saya cara pembagian yang benar dan saya akan menerima dengan senang hati”.

Ali radhiallahu Anhu berkata:” Bukankah delapan potong roti itu menjadi 24/3. dan kalian makan tiga orang. Dan tidak ada di antara kalian yang makan jauh lebih banyak atau lebih sedikit kecuali semuanya mendapat bagian yang sama. Kamu makan 8/3. sedangkan yang kamu miliki adalah 9/3. Kawanmu juga makan 8/3 dan dia memiliki bagian 15/3. sedangkan tujuh lagi siswa dari miliki kawanmu dimakan oleh pemilik dirham. sedangkan dia hanya makan satu dari milikmu. Maka dengan demikian kamu pantas mendapat satu, sedangkan temanmu pantas mendapat tujuh dirham. Apakah engkau Rela?!.

---------------------------- Tarikh Khulafa karya Imam as-Suyuthi, pustaka kautsar hlm. 208

Terlintas di benak kita satu kisah di atas bahwa keadilan itu memang hak dan benar adanya tanpa kepentingan di salah satu pihak tapi menyenangkan di kedua pihak. Lihat saja kebesaran hati pemilik lima roti dengan kepentingan pemilik tiga roti.

sungguh pembagian secara spontan dengan hati yang besar begitu menyenangkan meskipun di dalamnya ada kezhaliman (sebenarnya). tapi atas kebesaran hati tersebut adanya kasih sayang di antara keduanya.

tapi permintaan seseorang manusia yang menuntut keadilan akan pembagian menjadi dua bagian adalah suatu kepicikan (kezhaliman) yang mesti dipikirkan ulang. hal tersebut telah terjawab dengan hak dan keadilan yang sebenar-benarnya adil tanpa adanya kepentingan sebelah pihak.

BEGITULAH ISLAM DENGAN HUKUM – HUKUMNYA MAMPU MENCIPTAKAN SUASANA KEHIDUPAN  YANG DAMAI DAN PENUH BERKAH DARI SEGALA ARAH TANPA MENGITIMIDASI ATAU MENGEKSPLOITASI GOLONGAN ATAU PRIBADI MELAINKAN BERSAMA – SAMA DALAM SATU KEADILAN TANPA MENZHALIMI LAIN PIHAK.

seperti pembagian waris sesungguhnya laki – laki mendapat 2 bagian sedangkan perempuan mendapatkan 1 bagian dari harta warisan. ada istilah dari kampung penulis bahwa kalo laki – laki itu beban di pikul sedangkan perempuan itu beban di letakkan di atas kepala (nama dari istilahnya penulis lupa)

Keadilan mana yang universal kecuali Islam. Beda dengan HAM hanya orang yang memiliki kekuasaanlah yang akan menikmati segalanya.

Jumat, 06 Juli 2012

Pembaca!!! Penulis sedikti membaca dari postingan tetangga http://salafiyunpad.wordpress.com/2011/10/10/bila-buah-hati-anda-takut-hantu/ menuliskan judul “postingan bila si buah hati takut hantu”. Hal ini memang telah menjadi realita yang berkepanjangan di abad ini, yang seharusnya hal – hal tersebut telah lenyap di makan zaman namun justru menjadi menjamur di musim penghujan….. ya. ini karena banyaknya makelar – makelar di sekeliling kita yang menjual kacang goreng cerita – cerita mistik dan klenik serta media penyebar ketakutan bagi generasi muda saat ini.

hal ini membuat penulis merasa iba dan gerah terhadap kelakuan – kelakuan mekalar – makelar tersebut bahkan kalo boleh penulis katakan bahwa mereka yang mengaku sebagai pendidikpun merelakan anak didiknya dicekoki hal – hal tersebut dan mereka bangga bisa menceritakan akan hal demikian demi ketenaran cerita serta membuat ketakutan mereka, sehingga si pendidik yang gila tersebut menjadi dikagumi akibat hal demikian. Sesungguhnya ini bukanlah termasuk jiwa pendidik melainkan jiwa syaithon merusak generasi muda, Musang berbulu domba.

baiklah cukup berpanjang lebar, mari kita langsung membaca isi dari yang penulis baca tanpa merubahnya sedikitpun, untuk menjadi i’tibar bagi pembaca, terkhusus orang tua yang memiliki si kecil! semoga bermanfaat……..

Hati orang tua mana yang tidak kecewa, bila si buah hati menjadi anak yang penakut. Kalau ketakutan si anak masih dalam batas wajar, misalnya takut terhadap binatang yang lebih besar badannya dari dirinya, atau takut terhadap binatang yang menjijikkan, terhadap orang-orang asing yang belum dikenalnya; semua itu tidaklah menjadi masalah besar dalam pendidikan pribadi anak. Tetapi takut terhadap kegelapan dan takut hantu, hal ini bisa berakibat fatal bagi pembentukan pribadi anak, bila tidak ditangani sedini mungkin. Bukankah kita menginginkan agar anak-anak menjadi manusia mukmin dan mukminah yang kuat imannya, mampu mengemban amanah ubudiyyah lillahi wahdah (beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata) dengantauhid dan tidak takut kepada siapapun, kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata serta tidak takut celaan manusia?

Marilah kita cermati, mengapa anak-anak menjadi takut hantu dan bagaimana dampak negatifnya. Pada dasarnya, anak terlahir dengan tidak mempunyai rasa takut terhadap segala sesuatu. Setelah dia tumbuh seiring dengan perkembangannya mengenal lingkungan, bertambahlah pengalamannya. Ada yang takut berjalan karena pernah jatuh. Ada yang takut naik becak, karena pernah melihat becak terguling bersama tukang becak dan penumpangnya. Demikian pula anak yang takut hantu. Dia menjadi takut hantu karena mendapat informasi tentang hantu, baik dari temannya, kerabatnya, orang tuanya sendiri atau informasi lainnya.

Dewasa ini berbagai media informasi, semisal televisi, radio, buku bacaan, VCD dan yang lainnya, marak dengan cerita-cerita misteri dan seram. Mereka semua menebar kerusakan hanya demi mengeruk keuntungan, tanpa memperdulikan dampak buruk bagi mental bangsa. Siapapun orangnya, tanpa terkecuali orang dewasa, terlebih lagi anak-anak, bila sering dicekoki dengan cerita-cerita bertema syetan dan cerita seram lainnya, akan tertanam pada dirinya jiwa penakut. Hal ini tidaklah mengherankan, mengingat ia selalu menerima informasi yang berupa bisikan syetan dan perasaan was-was. Padahal kita selaku mukmin diperintahkan untuk selalu berlindung kepada Allah k dari godaan syetan. Nabi r besabda,

إِنَّ الشَيْطَانَ يَجْرِيْ مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

Sesungguhnya syetan itu mengalir pada Bani Adam pada aliran darahnya.[1]

Rasa takut yang mencekam terhadap hantu dan syetan, bisa menjadi syirik akbar, yang mengeluarkan pelakunya dari Islam, bila membawa manusia bersikap beribadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Misalnya, karena takut syetan, seseorang mengucapkan mantera untuk jin, yang biasanya mantera ini didapat dari dukun atau biasa disebut dengan “orang pintar” padahal sok pintar. Atau ia menggantung jimat di badannya, di rumahnya, di kendaraanya dan lain-lain, dengan keyakinan bahwa jimat tersebut dapat menolak bala dan bahaya. Adapun bila rasa takut (yang sebenarnya tidak beralasan itu) tidak membawa kepada beribadah (apapun bentuknya) kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, yakni hanya ketakutan dan cekaman rasa was-was, maka hal ini bertolak belakang dengan ajaran Islam, yang memerintahkan kita untuk tidak takut kepada selain Allah, mengurangi kesempurnaan tauhiddan merupakan sifat pengecut yang tercela.[2]

MENANGGULANGI SIFAT TAKUT HANTU PADA ANAK

Setelah memahami penyebab rasa takut pada anak, maka kita bisa mengambil kesimpulan, sebagai solusi untuk membasmi rasa takut tersebut.  Di antaranya sebagai berikut:

  • Menanamkan tauhid dan keimanan pada anak.

Orang tua atau pendidik harus menjelaskan kepada anak, bahwa tidak ada kekuatan yang paling kuat, kecuali kekuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seluruh makhluk, termasuk jin dan syetan berada di bawah pengaturan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bila Allah Subhanahu wa Ta’alamentaqdirkan seseorang selamat, maka meskipun segenap jin dan menusia mengerahkan upayanya untuk mencelakakan, ia tidak akan celaka. Sebaliknya bila Allah Subhanahu wa Ta’alamentaqdirkan seseorang celaka, ia akan celaka, walaupun segenap upaya dikerahkan untuk menyelamatkannya. Karena itu tidak perlu takut terhadap jin, hantu, bahkan pada perampok, pembunuh atau dukun santet. Ingatlah selalu pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ibnu Abbas berikut ini:

وَ اعْلَمْ أَنَّ الأمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أنْ يَنْفَعُوْكَ بِشِيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ

وَ إنِ اجْتَمَعُوْا علَى أنْ يَضُرُّوْكَ  بِشِيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ.

رُفِعَتِ الأقْلاَمُ وَ جَفَّتِ الصُحُفُ

Ketahuilah, seandainya ummat bersatu untuk memberimu manfaat, tidaklah mereka itu akan bisa memberimu manfaat kecuali sesuatu yang memang telah Allah tetapkan untukmu. Dan bila mereka bersatu untuk memberimu suatu kecelakaan, mereka tidak akan bisa mencelakaknmu dengan sesuatupun kecuali sesuatu yang memang telah Allah tetapkan kecelakaan untukmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering”. [3]

  • Ajarkan wirid dan do’a yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Doa dan wirid adalah senjata dan perisai bagi seorang mukmin. Karena jin, syetan serta para penjahat adalah makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka kita harus berdo’a kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala agar menghindarkan kita dari ganguan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada ummat Beliau do’a dan wirid sehari-hari. Wirid pagi dan sore, do’a keluar masuk rumah, do’a mendengar lolongan anjing, do’a masuk WC, do’a singgah di suatu tempat dan lain-lain. Para orang tua dan pendidik seharusnya mengajarkan do’a-do’a tersebut dengan penuh kesungguhan.

  • Sebisa mungkin jauhkanlah anak-anak dari cerita-cerita hantu, pembunuhan dan cerita misteri yang semisalnya. Gantilah semua itu dengan cerita-cerita kepahlawanan para mujahidin, keberanian Nabi dan para sahabat Beliau. Mereka semua tidak gentar melawan orang-orang kafir dengan segala tipu dayanya.

Ada satu kisah teladan yang sangat menarik. Pernah satu ketika  seorang sahabat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam mengendap-endap di belakang seorang tukang sihir yang dengan bangganya memperagakan tipuan sulap sihirnya di hadapan para pejabat dan khalayak ramai. Setelah dekat, ia menghunus pedang dan memenggal kepala tukang sihir itu sambil mengucapkan,

حَدُّ السَّاحِرُ ضَرْبَةً بِالسَّيْفِ

“Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal dengan pedang”. Kemudian sahabat tersebut berujar kembali,”Bila ia memang benar, silahkan ia kembalikan lagi kepalanya ke badannya.”[4]

Serta masih banyak lagi kisah-kisah menarik utuk putra-putri kita.

  • Bila orang tua penakut, jangan menampakkan sifat pnegevut ini di ahdapan anak-anak. Jangan pula menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang kadang kala orang tua tidak sadar mengatakan sesuatu yang menampakkan sifat pengecutnya di hadapan anak-anak. Misalnya, orang tua menyuruh anak-anak masuk rumah menjelang maghrib, lalu menutup pintu sambil mengatakan,”Ayo masuk. Hiiiiiih……nanti kalau tidak mau masuk ada hantu”. Atau si ibu menjerit ketika listrik padam, sementara ibu sedang berada di kamar mandi. Para orang tua hendaklah belajar mengendalikan emosinya di hadapan anak-anak ketika menghadapi keadaan-keadaan yang mencekam. Memang tidak sedikit para orang tua yang punya sifat penakut. Mereka dibesarkan dalam lingkungan yang memaksa sifat “takut” yang tidak beralasan ini mengendap di dasar hatinya, di luar kemauan dan kehendaknya. Tetapi sebagai orang tua yang bertanggung jawab, tidak seharusnya sifat jelek itu kita turunkan kepada putra-putri kita. Karena itu hendaknya para orang tua lebih menanamkan pada hatinya tauhid dan keimanan, agar jiwa mereka menjadi tegar. Si buah hati pun diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, bertauhid serta tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallahu waliyyut taufiq

(Ummu Khaulah)

Artikel www.salafiyunpad.wordpress.comdisalin dari kumpulan naskah Majalah As-Sunnah

Maraji:

- Al Qur’anul Karim. – I’anatul Mustafidh Syarhu Kitabit Tauhid, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan, Jilid I, Cetakan II, Muassasah Ar Risalah.


[1] Hadits ini disepakati oleh Bukhari dan Muslim.

[2] Untuk lebih jelasnya silahkan menelaah penjelasan Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan dalam kitabnya yang  berjudul I’anatul Mustafidh Syarh Kitabit Tauhid, Jilid I ketika menjalaskankhauf (takut) dan macam-macamnya.

[3]  HR Tirmidzi dan ia berkata,”Hadits ini hasan shahih.” Syaikh Al Albani menghasankan hadits ini dalam Shahihul Jami’, 7834.

[4] Untuk lebih jelasnya, silakan menelaah penjelasan Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan dalam kitab I’anatul Mustafidh Syarhu Kitabi At Tauhid, Jilid I, ketika menjalaskan hadits “Haddus Sahiri” di atas.

Kamis, 05 Juli 2012

 

Syukurlah kegiatan setahun sekali SDN Cibeuteung Udik 02 dalam perpisahan kelas VI juga pemberian hadiah atas prestasi kelas yang di raih oleh peserta didik dalam pembelajarannya, kesampaian juga. Di atas panggung, dengan banyaknya masyarakat melihat serta melatih rasa kebanggaan yang mesti dipertahankan melalui prestasi belajarnya.

Acara ini diselenggarakan tanpa partisipasi sponspor manapun, namun dapat diacungkan jempol karena dapat menghadirkan sosok para tokoh masyarakat di daerahnya sendiri yakni, DSCF3042

Kepala Desa Cibeuteung Udik Adang Saputra
(ASLI putra desa cibetueung udik)

Kegiatan ini di awali dengan sambutan – sambutan oleh:

DSCF3030

Guru Pai selaku tokoh agama di kampung Cibeuteung Udik

kemudian acara ini diselingi murrotal yang dibawakan oleh pimpinan yayasan pondok pesantren nurul furqan yaitu K.H. Ubaedinur, SQ sebagai putra karihkil yang juga cucu dari putra desa cibeuteung udik kata Kepala Desa Cibeuteung Udik.

selanjutnya diisi oleh pembacaan sholawat oleh:

DSCF3032 DSCF3037

selanjutnya sambutan oleh:

DSCF3039


kepala sekolah sdn cibeuteung udik 02
(HASANUDIN, S.Ag)
saat ini sedang menjalankan kuliah pasca sarjana (S2)
di Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) bogor dalam
fakultas Teknologi Pendidikan.

Selaku kepala sekolah, bapak Hasanudin, S.Ag menginginkan dengan adanya acara ini para pelaku sekolah dan masyarakat lebih dekat dan lebih mengenal antara satu sama lain sebagai hubungan silaturahim yang lebih harmonis. serta sekolah mampu memberikan sumbangsih dalam mencetak generasi muda atas dukungan para keluarga (orang tua) peserta didik dirumah, sebab belajar ataupun pendidikan bukan hanya ada di sekolah saja melainkan pendidikan di awali di rumah pula.

seyogyanya para orang tua dapat memperhatikan anak – anaknya di rumah baik dari cara belajarnya maupun dari cara pendidikannya, meskipun di sekolah telah diberikan namun tidak akan ada hasilnya jika di rumah saja di abaikan begitu saja denan mengandalkan apa yang dari sekolah. Hal itu tidak akan menciptakan generasi yang diinginkan bagi warga sendiri maupun dari pendidikan itu sendiri atas tujuan pendidikannya.

sambutan kemudian oleh:

DSCF3040

Kepala desa Cibeuteung Udik.

Mohon maaf kepada kepala desa kalo saya … (penulis) tidak sanggup memberikan isi dari sambutannya karena hanya bertugas sebagai dokumentasi.. hkhkhk…

kemudian di acara ini didukung oleh ustazah cilik dari desa cibeuteung udik sebagai ucapan terima kasih masyarakat kepada sekolah yaitu … yaps penulis lupa namanya semoga meskipun lupa tapi tidak melupakannya… hkhkhkkh….

mari kita lihat meskipun kecil tapi dengan wajahnya yang manis lagi cantik serta pintar dalam memberikan nasihat kepada kita semua … check it out:

DSCF3051 DSCF3054 DSCF3055

Mohon maaf isi dari ceramahnya sepertinya penulis tidak mampu mengingatnya.. maklum tugasnya sebagai dokumentasi… hehehehe…

selanjutnya acara ini di selingi dengan:

DSCF3065 DSCF3067 DSCF3068

pembacaan puisi perpisahan oleh peserta didik kelas VI seluruhnya. yang baca pastinya sendiri oleh Dela Puspita Sari

(meskipun kecil tapi tetap cantik….. hkhk….)) ini orangnya! saw it.

DSCF3073 DSCF3076 DSCF3075 DSCF3078

kasihan yach.. yang nampak hanya putrinya saja… putrana aya di tukang euy….!
sabar yach.. – sabar.

kemudian diselingi acara senam Ria anak indonesia yang dibawakan peserta didik kelas 2 dan kelas 3 SDN Cibeuteung Udik 02

DSCF3083 DSCF3086

selanjutnya peserta didik membawakan acara:

pembagian piagam penghargaan oleh kepala sekolah dimulai dari kelas 1a dan 1b sampai dengan 3a dan 3b

kemudian penghargaan diberikan kepada peserta didik kelas 4 a dan 4 b sampai dengan kelas 6 oleh guru kelasnya masing –masing

ini model piagamnya untuk tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya…

piagam penghargaan 2012

Acara selanjutnya pembacaan puisi oleh kelas 3

DSCF3159

kemudian pembacaan  puisi oleh kelas 6

DSCF3175 DSCF3177 DSCF3176

kemudian pembacaan puisi oleh adik – adik kelas 6 di bawah ini:

DSCF3184 DSCF3187

DSCF3191

setelah itu acara selesai deh…. coba lihat antusias masyarakat desa cibeuteung udik 02 dari awal sampe akhir …

sebenarnya acara di samenan ini banyak tapi penulis hanya memasukkan kegiatan – kegiatan yang benar – benar mampu memberikan manfaat kepada segenap pendidik seluruhnya.

mohon maaf bila kegiatan yang tidak masuk, tidak dimasukkan sebab banyak kriteria – kriteria yang lebih bisa di tonjolkan daripada kegiatan yang mengumbar hawa nafsu yang bertentangan dengan pendidikan yang sebenarnya.

akhir kalam kepada segenap pembaca serta para tamu di blog ini… maaf dengan besar hati, banyak kekurangan yang penulis lakukan dan banyak pula kelemahan yang penulis tampakkan semoga berita yang penulis postingkan mampu memberikan pelepas dahaga. Amin.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi wabarakaatuh.

Unordered List

Sample Text

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Verval SP

Japodadik

Sireal

Lapor BOS

Sirkas

Sirkas
Link Sirkas

PUPNS

PUPNS
Link PUPNS

Peta

Haram Merokok

Haram Merokok

e-Formasi

e-Formasi
Link e-Formasi

Daftar Blog Saya

Data Referensi

GIS

PIP

VIP

NISN

Verval PD

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget

Video

ini sumber lhoo